Sejarah Linguistik Historis Komparatif dan Signifikasinya dalam Perkembangan Ilmu Bahasa
Mengenai periode awal (1830-1860) dijelaskan oleh Franz Bopp
(1791-1867) dalam pembahasan ini dimulai dengan Franz Bopp yang
berkebangsaan German (1791 -1867). Ia ini sebagai tokoh yang menaruh dasar-
dasar dalam Ilmu Perbandingan Bahasa. Selain itu, Boop juga menjelaskan
akhiran- akhiran dari kata kerja dalam bahasa Sanskerta, Yunani, Latin, Persia,
dan German (terbit tahun 1816). Tokoh selanjutnya yakni Rasmus Rask (1787-1832)
dijelaskan bahwa terdapat adanya keteraturan bunyi kata-kata dalam bahasa
jerman dengan bahasa indo-eropa lainnya. Dan Lautverschiebung (pertukaran
bunyi).
Kemudian
ada Jacob Grimm (1785-1863) menjelaskan bahwa menyempurnakan hukum bunyi
hingga disebut sebagai hukum bunyi atau hukum grimm. Selanjutnya ada William
Von Humbolt (1767-1835) menjelaskan bahwa Humbolt pada periode ini menekankan
potensi kreatif bahasa. . Robins juga menunjukkan bahwa Humboldt memiliki pengaruh
signifikan pada periode ini di pertengahan abad ke-19 (Robins, 1990:191).
Humboldt mengatakan daalam bahasa memiliki dua unsur esensial, yaitu ergon,
energi/kemampuan untuk berbicara dan mendengar, dan ergon, hasil/produk dari
berbicara dan mendengar. Ada dua isu terkait mitra Langueparole de Saussure dan
efisiensi kompetensi.
Selanjutnya
dalam periode tengah (1861-1880), terdapat August Schleicher (1823-1868)
yang meyatakan bahwa August Schleicher (1823-1868) merupakan seorang
botanis yang mengatakan bahwa Stammbaumtheorie 'teori batang pohon'
(1866). Dan juga kata-kata yang berubah dari satu suku kata sebagai akar
menjadi kata-kata baru. selain itu, adapula G. Curtius (1820-1885) yang
menerapkan dalam metode perbandingan sebuah filologi klasik untuk
mempelajari dalam bahasa yunani.
Pada
akhir abad ke-21, terjadi krisis teori yang mempelajari perbandingan sejarah
dan bahasa. Jan Baudouin de Courtenay lebih memperhatikan pertumbuhan dan
perubahan bahasa yang disebabkan oleh faktor manusia seperti pembentukan dan
pengucapan bunyi yang dibentuk untuk keperluan fonetik. Seperti yang dikatakan
teori substrat, ketika bahasa baru diadopsi, kebiasaan atau pengucapan yang
digunakan dalam bahasa lama dipindahkan ke bahasa baru. Ini adalah cara untuk
mengubah bahasa. Kemudian, pada
akhir 1880-an (akhir 1800-an), aliran Junggrammaticer mulai muncul, dalam
mendukung Hukum Grimm. Kemudian menjadikan linguistik sejarah komparatif
sebagai ilmu eksak secara metodologis.
Dibintangi oleh Karl Brugmann, H.
Osthoff dan A. Leskien. Ia mempresentasikan aturan pemungutan suara baru yang menurut
undang-undang pemungutan suara selalu berubah. Juga pada periode awal (awal
abad ke-20), lahir beberapa aliran baru yaitu fonetik yang berkembang menjadi
kajian ilmiah, bersamaan dengan kajian dialek dikembangkan metode
elektro-akustik. Kemudian muncul disiplin ilmu baru yaitu psikolinguistik dan
sosiolinguistik. Dan akhirnya, lahirnya Sekolah Praha sebagai reaksi terhadap
pembelajaran bahasa yang terlalu rumit untuk masing-masing bahasa. Secara
teoritis, Saussure mengembangkan studi tentang bunyi bahasa dan bentuk bahasa.
Komentar
Posting Komentar